Monday, April 25, 2016

Seorang Ayah Memukul Anaknya ketika Si Anak Melakukan Kesalahan

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullahu ta’ala [semoga Allah ta’ala merahmati beliau] pernah ditanya, “Apakah boleh bagi seorang ayah atau seorang ibu menghukum anaknya dengan pukulan atau meletakkan sesuatu yang pahit atau pedas di mulut si anak—seperti merica—jika melakukan kesalahan?”. Beliau pun menjawab,
“Adapun menghukumnya dengan memukul, maka itu boleh jika usia si anak sudah memungkinkannya dihukum seperti itu. Dan biasanya itu ketika berusia sepuluh tahun. Adapun memberinya sesuatu yang pedas, maka ini tidak boleh. Sebab hal ini akan merusaknya dan bisa jadi merica tadi dapat merusak mulutnya atau panas di lambungnya—dan ini akan menimbulkan bahaya yang berbeda dari pukulan, karena pukulan hanya pada tubuh bagian luar, sehingga tidak mengapa agar ia menjadi beradab dan pukulan ini yang tidak membekas.”
Sumber: Al Qismul ‘Ilmi. Fatawa Tarbiyyatul Awlad li Ash-hab Al Fadhilah Al ‘Ulama’: Al Lajnah Ad Da-imah lil Buhuts Al ‘Ilmiyyah wal Ifta’, Abdul Aziz bin Baz, Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, Shalih bin Fauzan Al Fauzan. Al Jazair: Darul Ikhlash wa Ash Shawab. 1435H/2014M, hal. 27.

Muqoddimah


Muqoddimah an-Nidzam al-iqtishadi fi al Islam merupakan pembahasan yang sangat sulit, kecuali bagi yang menggeluti economic thought (pemikiran ekonomi) celakanya yang menggeluti economic thougt ini sangat jarang. Karena kajian ini merupakan filosofis yang rumit dan membutuhkan pencernaan secara mendalam. Itulah alasan, mengapa kebanyakan ahli ekonomi, khususnya di Indonesia lebih banyak menggeluti ekonomi praktis, ketimbang economic thought yang bersifat filosofis ini.
Sayangnya, meski ada juga pemikir yang menggelutinya, namun hasilnya belum tentu fundamental. Karena mereka tidak memiliki mindframe sehingga tidak bisa melejitkan diri dari pengaruh pemikiran-pemikiran sebelumnya.
Hasil kajian as-Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani, khususnya kritik beliau terhadap Kapitalisme maupun Sosialisme dalam Muqaddimah ini merupakan satu-satunya hasil kajian yang benar-benar orisinal dan fundamental. Dikatakan orisinal, karena belum pernah ada seorang pun pemikir, baik sebelum maupun sezaman dengan beliau yang menghasilkan kajian seperti ini. Fundamental, karena hasil kajian ini bukan saja berdiri tegak dengan mindfream-nya sendiri, tetapi telah benar-benar mampu merontokkan seluruh pemikiran dan argumentasi ekonomi yang dibangun oleh Kapitalisme maupun Sosialisme. Tidak hanya di situ, beliau bahkan mampu merumuskan sintesis baru yang sama sekali berbeda dengan rumusan Kapitalisme maupun Sosialisme. Di sinilah letak kekuatan karya beliau ini.